Ini adalah sebuah wacana, yang saya rangkum secara singkat dari berbagai sumber, berbagai pemikiran, berbagai ide, dan hal-hal yang pernah saya dengar - Bagian 1 -
Diawali dengan Kisah Adam di Taman Eden
Mari kita melihat kembali kisah pencipataan manusia pertama. Jika kita teliti, Tuhan menciptakan alam semesta dengan FrimanNya. Dia cukup menyebutkan terang, maka jadilah terang, Dia cukup menyebutkan daratan, maka jadilah daratan. Namun ketika Dia menciptakan manusia, Dia harus turun tangan, dengan penuh perhatianNya, Ia membentuk manusia dari debu tanah, dan kemudian menghembuskan nafas kehidupan melalui hidungnya. Sungguh sebuah peristiwa yang menunjukkan betapa Tuhan sangat memperhatikan manusia, dan Ia sangat menyayangi manusia. Bahkan sampai manusia dibentuk menurut GambaranNya, seperti DiriNya sendiri.
Artinya manusia menduduki tempat paling istimewa dibanding makhluk apapun di seluruh jagad raya ini di hadapan Tuhan Sang Pencipta. DitaruhNyalah roh dan jiwa yang meliputi emosi, kehendak dan perasaan, di dalam tubuh manusia. Supaya manusia itu memiliki kehendak bebas dalam menentukan pilihan hidupnya dan mampu memikirkan bagaimana ia menguasai bumi dan seisinya.
Setelah Adam hadir di muka bumi, Tuhanlah yang menjadi penuntun hidupnya. Dia mengajari Adam akan segala sesuatu yang ada di bumi. Tuhan begitu sayang kepada Adam, Dia menciptakan sebuah Taman yang indah untuk tempat tinggal Adam. Hubungan mesra antara Tuhan dengan Adam benar-benar nyata. Bahkan Dia juga memberikan seorang teman penolong bagi Adam, yaitu Hawa. Adam dan Hawa menjadi sebuah Keluarga, yang memiliki hubungan yang sangat erat dan mesra dengan Tuhan. Sampai suatu ketika, karena pilihan dan kehendak manusia itu, manusia itu harus terpisah dari Tuhan karena terjatuh dalam dosa. Dosa membuat manusia menjadi kotor dan najis, karena itu mereka diusir dari Taman Eden dan menutup lokasi Keberadaan Pohon Kehidupan dengan menempatkan Makhluk-makhluk Sorga untuk menjaganya. Ya, manusia sejak saat itu, sudah kehilangan hubungan yang mesra dan istimewa dengan Penciptanya.
Tuhan menginginkan hubungan dengan manusia yang mesra itu kembali.
Ketika manusia jatuh dalam dosa, dia berada di bawah kekuasaan iblis. Mereka tidak dapat lagi bersama-sama dengan Tuhan. Iblis sudah merebut Otoritas Kerajaan itu. Itulah strategi iblis sejak awal. Ia ingin menghancurkan manusia ciptaanNya, karena mungkin merasa sakit hati dengan Tuhan setelah dijatuhkan ke bumi. Ia memakai segala cara agar CiptaanNya yang sangat berharga itu hancur dan mati. Sementara Tuhan juga tidak rela apabila manusia mati dalam cengkeraman iblis, Ia menginginkan manusia itu kembali kepadaNya. Bahkan ia rela turun ke bumi menjadi wujud manusia untuk mengambil manusia dari cengkeraman iblis. Meskipun dengan harga yang sangat mahal, yaitu darahNya sendiri harus tertumpah. Namun ternyata, keinginan dan kerinduan Tuhan itu tidak sia-sia, sebab iblis sudah melepaskan manusia, ia tidak punya daya untuk membelenggu manusia lagi dalam jerat maut. Sebab maut sudah dikalahkan oleh Yesus dengan kebangkitanNya.
Merupakan sebuah Misteri antara Tuhan dan iblis dalam memperebutkan manusia. Yang jelas manusia sudah ditebus. Manusia yang seharusnya menjadi budak iblis karena kejatuhannya dalam dosa, sudah dibeli oleh Sang Penebus. Ya! manusia sudah bebas.
Dan sekarang semua keputusan ada di tangan manusia. Manusia bebas memilih. Apakah mau memilih ikut Tuhan dengan segala perjuangan, kesusahan, jerih payah, aniaya, dan kesakitan di dunia dengan janji kehidupan kekal yang pada akhirnya , dan yang kita tahu bahwa itu adalah nyata terjadi setelah kehidupan di bumi , atau mengikut iblis dengan segala kenikmatan dunia, kekayaan, kehormatan, kesenangan yang fana, meskipun mendapatkan kematian kekal pada akhirnya?
Yang jelas, dunia ini bukan tempat yang dijanjikan Tuhan untuk manusia. Dunia menuju kepada kehancuran, karena dunia sudah sangat kotor dan rusak. Tuhan ingin memberikan manusia sebuah tempat yang jauh lebih baik bernama Langit dan Bumi yang baru (Wahyu 21-1-8), yang bebas dari segala macam penyakit, kenajisan, dosa, kekotoran, kesedihan akibat dosa dan kuasa iblis. Namun demkian, ia menjanjikan sebuah tuntunan, dan penyertaan, agar manusia bisa melewati segala perjuangan, sakit aniaya, selama hidup di dunia. Karena manusia yang memilih mengikut Tuhan akan ditolak oleh dunia, dan harus memikul salibnya.
Dan sebaliknya iblis memberikan janji-janji kenikmatan dunia ini. Kemewahan, kesenangan, hawa nafsu, kekayaan materi, kehormatan, kuasa di bumi, yang sangat nyaman dan menyenangkan, namun berusaha menutup-nutupi kenyataan bahwa iblis dan pengikutnya setelah kehidupan di dunia akan dimasukkan ke neraka selama-lamanya.
Manusia seringkali terkecoh, dan tidak sadar. Mereka banyak yang tertipu oleh bujuk rayu iblis akan kesenangan dunia. Mereka lupa bahwa Tuhan tidak memberikan itu semua, karena semuanya akan lenyap.
Sekali lagi Tuhan sangat ingin, sangat rindu, dengan hasaratNya yang terdalam, untuk mendapatkan kembali sebuah hubungan yang mesra seperti kisah di Taman Eden, dimana Tuhan menjadi pemimpin manusia, Tuhan secara langsung berbicara kepada manusia tanpa perantaraan apapun, Tuhan menginginkan manusia menjadi mempelai perempuanNya.
Kedatangan Tuhan Yesus memulihkan hubungan itu, bersukacitalah !
Ya! Sebuah kabar yang sangat membahagiakan bagi manusia, Tuhan menginginkan hubunganNya dengan manusia dipulihkan. Ia menginginkan sebuah perjanjian damai, berapapun hargaNya, Ia mau bayar, karena begitu besar cintaNya kepada manusia. (Yoh 3:16). Ia menginginkan hubungan mesra itu lagi.
Kita bisa membayangkan seperti sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta, terpisah begitu lama, sang wanita tidak dapat berbuat apa-apa karena ia dikurung dalam rumahnya yang mewah oleh orang tua tirinya, dia tidak dapat mencari sang pria. Sementara sang pria kemudian bertekad untuk mencari wanita ini, apapun harga yang harus dibayar, ia mau membayarnya, meskipun dia harus mati, asalkan ia bisa mengobati kerinduannya untuk bisa bertemu dengan sang wanita. Tanpa melalui telpon, atau sekedar SMS, tanpa melalui surat atau sekedar kabar terdengar, tapi benar-benar bertemu untuk kemudian dipeluk dalam Pelukan yang hangat dan Mesra, dan kemudian dilamar dan menjadi pendamping hidupnya di rumahnya.
Demikianlah kerinduan Tuhan itu sebenarnya. Tuhan Yesus sudah datang ke dunia, Dia sudah mengadakan negoisasi dengan iblis untuk menebus manusia dari kurungan iblis. Manusia sepenuhnya telah lunas dibayar. Namun ia akan benar-benar bebas jika ia mengenali dan menerima sang penebus.
Masuk akal bukan? Tentu Sang Penebus tidak akan mengijinkan manusia yang menolakNya untuk ikut menjadi penghuni Kerajaan yang baru. Bagaimana manusia bisa menghuni Kerajaan yang baru apalagi menjadi mempelai Sang Raja, apabila mereka tidak menerima Sang Penebus yang menebus dirinya, mereka menolak penebusan itu, mereka memilih tetap tinggal dalam cengkeraman iblis yang nyaman?
Bagaimana manusia bisa mendapatkan kehidupan kekal, kenikmatan kekal, dan menjadi mempelai Raja, kalau ia sendiri tidak mau meninggalkan dunia? Bagaimana itu bisa terwujud, jika Tuhan Yesus yang sudah datang , capek-capek, bahkan harus mati lagi, kemudian mentah-mentah ditolak?
Jika kita sebagai manusia mengalami seperti itu, pasti akan sangat sedih dan kecewa. Kekasih yang dirindukannya menolak dia. Padahal dia sudah mau datang dari jauh, capek, bahkan harus mati, namun pada akhirnya ditolak?
Jadi kita mesti sadar kedatanganNya itu adalah bukti KerinduanNya yang besar kepada manusia. Kita harus menyambutNya, menerimanNya dan memutuskan untuk melepaskan diri dari 'kurungan' kita yang nyaman tapi palsu untuk mengikutiNya. Meskipun pada awalnya kita akan berjalan dengan penuh perjuangan menuju KerajaanNya itu untuk menjadi mempelaiNya.
Tirai Bait Allah sudah robek, tidak ada lagi halangan datang kepada Tuhan !
Ada sebuah kejadian saat Penyaliban Yesus di kayu salib, yaitu bahwa Tabir Bait Allah robek dari atas ke bawah. Konon menurut sebuah penelitian menyatakan bahwa tabir/tirai itu setebal kurang lebih 30 cm, agar tabir/tirai tersebut tidak mudah terbuka sehingga manusia tidak dapat melihat apalagi masuk dengan mudah ke dalam Ruang Maha Kudus di Bait Allah.
Apakah artinya? Ya! Ini berarti sudah tidak ada lagi penghalang antara manusia dengan Tuhan. Kurungan itu sudah dibuka lebar-lebar. Sebab ruangan yang biasa dipakai untuk membakar korban tebusan dosa bagi umat Israel pada masa itu oleh Imam Besar sudah tidak dipakai lagi, karena Tuhan Yesus telah menyerahkan dirinya menjadi Korban Penebus Dosa untuk semua manusia, sekali untuk selama-lamanya. (Ibrani 9:1-28). Manusia sudah dibayar penuh,sekali untuk selama-lamanya dan dia berhak untuk melepaskan diri dari kurungan dosa.
Tuhan sudah membuka tabir itu, Dia sudah membayar lunas semua harga untuk menebus manusia, tinggal keputusan manusia, apakah dia mau keluar dari kurungan dosa yang nyaman bagi daging itu untuk menemui Sang Penebus dan mengikutiNya, atau tidak?
Hari ini, sekarang ini , detik ini, ketika anda membaca tulisan ini, saya beri tahu kepada saudara bahwa anda sudah ditebus, anda bisa menemui Kekasih anda lagi, dan mengikutiNya untuk dijadikan MempelaiNya.
Anda sudah diundang untuk masuk ke dalam KerajaanNya. Sekarang adalah keputusan anda, mau atau tidak? MengikutiNya dengan sedikit perjuangan yang diperlukan untuk sampai ke tempat kediamanNya, atau tinggal saja dengan nyaman di kurungan dunia ini, dengan menikmati sofa hangat, kopi nikmat, kekayaan, hawa nafsu, kenyamanan, yang semuanya itu akan hancur? Terserah anda sekarang! Silakan tentukan pilihan ! Dan anda diberi waktu untuk memilih selama anda hidup di dunia ini, enak bukan?
Februari 27, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Memang, kalo kita renungan, Tuhan sungguh mengasihi kita! Salah satu bentuk kasihnya adalah kebebasan kita untuk memilih: ikut DIA atau ikut dunia? Sayangnya, manusia sering terlena (termasuk saya), kita sering hidup dengan cara dunia. Thx bro, aku di'refresh'.
suxes n GBU.
Posting Komentar