Dalam Yohanes 1:12 diaktakan: " Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya." Jadi, saat kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, predikat kita berubah dari 'Budak' diangkat menjadi 'Anak'. Tentu saja status kita berubah dari orang yang dihukum menjadi orang yang berhak menerima warisan.
Tapi ternyata tidak semua anak 'begitu saja' langsung mendapatkan Warisan (hak-hak sebagai anak untuk menggunakan otoritas Kerajaan Sorga) ketika dia percaya. [nb] Kecuali mengenai keselamatan, karena keselamatan adalah anugerah yang langsung kita terima begitu kita bertobat.
Anak tetap mempunyai hak, tapi hak itu diberikan ketika kita menadi dewasa dalam Tuhan (Lihat Galatia 3:29 dan Galatia 4:1-2). Bahasa keren-nya mengalami 'Akil-balik'.
Akil balik adalah Prinsip yang dipakai untuk menerangkan pengertian 'anak Allah' dengan benar.
Kata 'anak Allah' dalam bahasa aslinya ditulis dengan 2 kata yang berbeda, yaitu : 'Teknon' dan 'Huios'. Apa arti 'Teknon' dan 'Huios' itu?
Anak Allah 'Teknon' artinya anak yang belum akil balik atau belum dewasa. Pengertiannya sama seperti bayi yang baru lahir atau bayi. Dia belum bisa ditanya nama dan belum terlihat karakternya.
Jadi Teknon mempunyai ciri :
- Masih Labil (kehidupan rohani yang naik-turun)
- Melakukan segala sesuatu jika ada 'concrete authority' (Perintah yang dipaksakan) atau bisa dikatakan belum bertanggung jawab.
- Mentalitasnya lebih suka menerima daripada memberi.
- Lebih suka diberkati daripada memberkati.
Kita masih labil dan seringkali jatuh bangun dalam dosa. Mentalitas 'Teknon' masih lebih banyak meminta berkat daripada memberi. Itulah mengapa kita harus segera menjadi 'Huios'. Bagaimana dengan 'Huios'?
'Huios' adalah kata yang dipakai untuk anak Allah yang berarti Putera/Anak yang dewasa/bertanggung jawab. 'Huios' dipakai dalam Roma 8:19, "Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan." Ketika dunia ingin melihat seperti apakah 'anak-anak Allah' itu? Sebenarnya yang ingin dilihat adalah 'Huios' (Anak-anak yang dewasa) bukan 'Teknon'.
Orang percaya 'Huios' adalah orang yang memperlihatkan karakter 'Bapa'nya, yaitu karakter Allah sendiri. Ingat peristiwa baptisan Yesus," Inilah Anak-Ku (Huios) yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan."
Lalu apa hubungan antara 'Teknon' dan 'Huios'? Ya jelas, kita jangan cukup puas dengan status sebagai 'Teknon', tapi harus terus BERTUMBUH menjadi 'Huios', karena 'Teknon' tidak menggunakan semua potensi kita sebagai pewaris hak-hak Kerajaan Surga. Dan siapa 'role model' kita? Ya! Yesus tentunya, karena Dia adalah Putera Allah (Huios). Roma 8:29, "Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara."
Jadilah Huios ! amen
Adhiatmo - komunitas Semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar